alislam.or.id – Jika mendengar istilah Imam Mahdi, yang terbayang di dalam benak kita adalah kepeminpinan yang adil dan kejayaan agama. Imej yang kuat tersebut beranjak dari informasi yang bersumber dari hadis tentang kedatangan Imam Mahdi dan kejayaan Islam di penghujung zaman ini, zaman menjelang datangnya detik-detik yang mendebarkan, yaitu suatu zaman yang penuh dengan kejadian-kejadian besar, yang dengannya kemudian mengantarkan kepada suatu kejadian yang maha dahsyat, yaitu kiamat: kiamat akbar.
Hadis-hadis yang menginformasikan akan datangnya Imam Mahdi sangatlah banyak sehingga mencapai tingkatan hadis yang disebut mutawatir: hadis sahih (valid) yang diriwayatkan oleh suatu jamaah (sekelompok orang) yang tsiqah (terpercaya, wara, lagi berkepribadian tinggi). Dengan demikian, informasi tentang Imam Mahdi adalah informasi yang dari segi keyakinan merupakan informasi yang meyakinkan. Yakin dalam hal ini berarti pasti terjadi.
Salah satu hadis yang dimaksud adalah seperti yang disebutkan oleh Daruquthni dalam Sunannya, yaitu bahwa Muhammad bin Ali berkata, “Sesungguhnya Al-Mahdi yang kita nantikan itu memiliki dua mukjizat yang belum pernah terjadi semenjak Allah menciptakan langit dan bumi, (yakni) bulan mengalami gerhana pada malam pertama (awal) bulan Ramadan, sedangkan matahari mengalami gerhana pada pertengahan bulan itu, dan kedua hal itu belum pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit dan bumi.” Inti dari hadis tersebut adalah bahwa Imam Mahdi memiliki dua mukjizat: gerhana bulan dan gerhana matahari dalam sebulan bulan Ramadan. Selanjutnya disebutkan bahwa kejadian tersebut belum pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Inilah salah satu informasi penting bagi umat Islam untuk direnungi.
Bagi kaum muslimin, yang telah mengetahui hadis-hadis tentang Imam Mahdi dan kaitannya dengan terjadinya gerhana dua kali, tentu merasa tertegun atau bertanya-tanya ketika mendengar berita dari media-media massa yang menyebutkan bahwa pada bulan Ramadan kali ini akan terjadi gerhana dua kali. Pada Senin 3 November 2003 Suara Pembaruan dengan judul Fenomena Ramadhan, Hujan Meteor, dan Gerhana. Di dalamnya disebutkan bahwa pada bulan Ramadan ini akan terjadi gerhana dua kali, yaitu gerhana bulan total seri saros 126 pada tanggal 8–9 November dan gerhana matahari total seri saros pada 23–24 November 2003. Selain dua gerhana tersebut, hujan meteor terbesar juga termasuk dalam fenomena yang unik yang diperkirakan akan terjadi pada jam-jam awal tanggal 17 dan 19 November ini. Uniknya adalah bahwa hujan meteor kali ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan kejadian serupa yang sebelumnya. Sayangnya, katanya terjadinya dua gerhana itu tidak bisa dinikmati oleh kita yang di Indonesia. Gerhana matahari tersebut hanya akan menyapu wilayah Antartika selama 1 menit 57 detik dan sebagian dapat diamati di Australia; gerhana bulan hanya akan tampak jelas di wilayah Asiaa Tengah, Timur Tengah termasuk Arab Saudi, dan lebih jelas di Afrika. Tidaklah menjadi persoalan apakah kita melihat kejadiannya atau tidak, yang jelas bahwa kejadian itu benar-benar terjadi. Kebenaran berita ini sudah cukup meyakinkan kita karena dari NASA dan Depag-RI juga menginformasikannya. Yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah kejadian tersebut, dua gerhana dalam satu Ramadan, sekarang ini merupakan apa yang dimaksud di dalam hadis di atas. Jika memang ya, lantas ada apa dan bagaimana?
Jika kita merujuk kepada hadis-hadis yang berhubungan dengan masalah ini, maka jelaslah bagi kita , kaum muslimin, bahwa dengan tanda-tanda besar tersebut, kedatangan Imam Mahdi dan kejayaan Islam ini sudahlah dekat. Sedekat apa? Ini yang masih tanda tanya. Apakah satu tahun, dua tahun, sepuluh tahun, seratus tahun? Wallahu a’lam. Dengan memahami konteks hadis seperti tersebut di atas, nampaknya janggal jika jarak waktu tanda-tanda itu dengan munculnya Imam Mahdi mencapai hingga ratusan tahun. Jika demikian, perkiraan waktu puluhan tahun atau bahkan waktu tahunan itu agaknya lebih dapat diterima. Wah, berarti kemunculan Imam Mahdi itu sudah sangat dekat. Wahai kaum muslimin, jika kita diberi umur hingga melihat kedatangan Imam Mahdi, mulai sekarang mari kita bersiap-siap untuk menyambut kemunculan beliau. Yaitu, dengan meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Semoga atas karunia Allah, kita termasuk ke dalam barisan beliau.
Musuh-musuh Islam sekarang telah bersiap-siap dan sejak lama telah membuat skenario jahat, maka Allah pun dengan rahasia-Nya juga merencanakan skenario yang lebih baik untuk menolong kaum muslimin menghadapi kezaliman kaum kafir. Pasukan-pasukan Allah di muka bumi semakin kuat dan semakin tersembunyi. Mereka bergerak bagaikan hantu yang menggentarkan kaum kafir. Gema semarak ibadahnya kaum muslimin juga semakin menggeletar di seantero dunia. Sungguh sudah nampak tanda-tanda kejayaan kaum kafir yang sekarang sudah mencapai pada puncaknya sebentar lagi akan runtuh dan hancur berkeping-keping. Apa yang mereka bangga-banggakan selama ini akan menjadi hina. Sungguh Allah Maha Keras balasannya terhadap kaum yang kafir.
Tidak ada pilihan lain bagi kaum muslimin, kecuali harus berada pada barisan beliau, karena beliau akan memimpin kaum muslimin untuk memerangi musuh-musuh Islam di seluruh dunia, hingga mengantarkan kepada kejayaan Islam kembali di muka bumi ini. Dengannya Allah akan menjadikan kepemimpinan umat ini adil dan bijaksana. Allah sungguh Maha Adil ketika umat Islam selama ini tertindas oleh kaum kafir yang biadab kemudian dibangkitkan untuk mencapai kemenangan dan kejayaan. Bangkitlah Islam, majulah Islam, dan jayalah Islam! Allahuakbar!