Bulan: Januari 2008

Abu Sufyan bin Harits, Habis Gelap Terbitlah Terang

Ia adalah Abu Sufyan bin Harits, dan bukan Abu Sufyan bin Harb ayah Mu’awiyah. Kisahnya merupakan kisah kebenaran setelah kesesatan, sayang setelah benci dan bahagia setelah celaka …. Yaitu kisah tentang rahmat Allah yang pintu-pintu-nya terbuka lebar, demi seorang hamba menjatuhkan diri diharibaan-Nya, setelah penderitaan yang berlarut-larut … ! Bayangkan, waktu tidak kurang dari 20 tahun yang dilalui Ibnul Harits dalam kesesatan memusuhi dan memerangi Islam … ! Waktu 20

Adi bin Hatim at-Thai

“Adi bin Hatim; Anda beriman saat mereka kafir, Anda patuh dan tunduk saat mereka inkar; Anda menepati janji soat mereka khianat; dan Anda datang saat mereka lari” (Ucapan Umar bin Khatthab) Pada tahun kesembilan hijriyah, beberapa Raja-raja Arab mulia mendekat kepada Islam sesudah mereka lari dari Islam. Hati mereka lembut menerima iman setelah menentang keras. Mereka menyerah, tunduk dan patuh kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sesudah enggan. TersebutIah kisah

Abu Sufyan bin Harb

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan. Supaya Allah memisahkan (golongan) buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya diatas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang