Bulan: Juli 2007

Kesalahan dan Kebaikan

”Ingatlah olehmu dua perkara, yaitu kesalahanmu kepada orang lain dan kebaikan orang lain kepadamu. Lupakan dua perkara, yaitu kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan orang lain kepadamu.” Nasihat ahli hikmah ini, perlu kita jadikan bahan renungan dan introspeksi dalam upaya mencapai pribadi yang ber-akhlakul karimah. Nilai seseorang bukanlah berada pada penampilan dirinya, bukan pula dari jabatan dan harta benda yang telah dikumpulkan. Seseorang dinilai bukan dari kursi yang diduduki, bukan

Jiwa Ksatria

Oleh : Muhbib Abdul Wahab Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa suatu hari Rasul SAW didatangi oleh seseorang yang ingin berkonsultasi. Orang itu bertanya, ”Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika ada orang hendak mengambil hartaku?” ”Jangan kau berikan hartamu kepadanya!” ”Bagaimana kalau orang itu akan membunuhku?” ”Lawanlah dia!” ”Bagaimana jika ia benar-benar membunuhku?” ”Engkau mati syahid.” ”Bagaimana jika aku yang membunuhnya?” ”Dia akan masuk neraka,” tegas Rasul. Dialog konsultatif tersebut mengisyaratkan bahwa

Kematian

Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan oleh manusia. Apa pun cara yang dilakukan, kematian akan tetap menghampirinya. Sekokoh apa pun bangunan yang dibuat, kalau sudah sampai waktunya, kematian pasti datang. Tidak ada cara untuk menghadapinya, selain kepasrahan. Itulah ketentuan yang sudah ditetapkan di setiap pundak manusia. Jadi percuma saja lari dari kematian. Kemana pun larinya dan sejauh apa pun jaraknya, kalau sudah tiba masanya, setiap manusia akan tetap mati.