Bulan: Agustus 2005

Rendahkan Hati, Tinggikan Harga Diri

Seharusnya seorang mukmin itu ibarat padi. Makin berisi makin merunduk. Malam itu Umar bin Abdul Aziz sedang berada di kediamannya. Khalifah kaum Muslimin yang keadilannya dikenal hingga kini itu, sedang menulis. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Seorang tamu masuk dan berbincang dengan sang khalifah. Saat itulah lampu yang berada di atas meja Umar redup dan sepertinya kehabisan minyak. Sang tamu buru-buru bangkit dari duduknya dan berkata, “Biar saya yang memperbaikinya.” Maksudnya,

Fatwa Liberalisme, Sekularisme, dan Pluralisme Agama

Catatan Akhir Pekan (CAP) Adian Husaini bekerjasama dengan Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com Kaum liberalis sewot. MUI dikatakan ‘tolol’. Jika mereka istiqamah paham liberal, seharusnya membiarkan perbedaan dan tak kebakaran jenggot. Dalam Munasnya ke-7 di Jakarta, 24-29 Juli2 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan 11 fatwa. Berbeda dengan fatwa-fatwa sebelumnya, fatwa-fatwa MUI kali ini – khususnya tentang Ahmadiyah, Liberalisme, Pluralisme, dan Liberalisme – menuai kecaman, hantaman, dan tentangan yang