Bulan: November 2004

Tulislah Sejarah Anda dengan Selalu Berbuat Kebaikan

Pernah saya beri’tikaf di Masjidil Haram pada saat cuaca sangat panas, sejam menjelang shalat Zhuhur. Tiba-tiba seorang lelaki yang sudah sangat tua berdiri dan memberikan air dingin kepada orang-orang yang hadir di tempat itu. Tangan kanannya memegang sebuah gelas, dan tangan kirinya memegang yang sebuah lagi. Dia memberi minum jamaah dengan air zam-zam. Setelah seseorang selesai minum maka dia kembali mengambil air dan kembali memberi minum kepada yang lain. Sudah

Wafatnya Tsa’labah bin Abdurrahman

Seorang pemuda dari kaum Anshar yang bernama Tsa’labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melalui rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat dirinya seorang wanita Anshar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah SAW menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yang berada di antara

Ramlah binti Abi Sufyan (Ummu Habibah)

“Ummu Habibah lebih mengutamakan Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya. Dia benci kembali menjadi kafir, sebagaimana setiap orang benci dilemparkan ke neraka,” kata ahli-ahli sejarah. Tiada pernah terlintas dalam pikiran Abu Sufyan bin Harab akan ada orang Quraisy yang berani keluar dari genggaman kekuasaannya, terutama mengenai soal-soal yang sangat prinsipil. Karena, dia penguasa dan pemimpin Makkah. Segala peraturan yang digariskannya dilaksanakan dengan patuh. Tetapi putrinya sendiri, Ramlah alias Ummu Habibah,